Pesan Bupati Husein pada Konkerkab Tahun Kedua PGRI Banyumas - PGRI KABUPATEN BANYUMAS

Breaking

Sabtu, 23 Juli 2022

Pesan Bupati Husein pada Konkerkab Tahun Kedua PGRI Banyumas




















Langkah untuk menentukan arah kebijakan organisasi satu tahun mendatang, Pengurus PGRI Kabupaten Banyumas menggelar Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Banyumas (Konkerkab) tahun kedua masa bakti XXII di Gedung Guru Sokaraja, Banyumas, Sabtu (23/7/2022).


Konkerkab menjadi forum pertemuan untuk membahas dan menilai pelaksanaan keputusan konferensi kabupaten, menetapkan program kerja tahunan, dan kebijakan organisasi. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO) satu tahun ke depan.


Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein dalam sambutan pembukaan Konkerkab tahun kedua masa bakti XXII menyampaikan, penyelesaian masalah yang panjang dan masih berlarut di masyarakat adalah kemiskinan. Menurutnya, kunci dari masalah ini pada fungsi akal sehat yang terletak pada dunia pendidikan. 


Husein mencontohkan, seperti negara Singapura dan Jepang yang memprioritaskan jenjang pendidikan masyarakatnya sampai ke jenjang sarjana. Prioritas ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran akal sehatnya untuk memajukan bangsa dan negara. 


“Kalau akal sehatnya jalan, tidak mungkin akan berpikir mundur dan akan selalu semangat termotivasi dengan penuh energi secara terus menerus. Sehingga masyarakat akan dapat berjalan bersama dengan pemerintah untuk memberikan akses sarana prasarana pendidikan,” tegasnya.


Husein menambahkan, ia merasa berhutang budi kepada guru yang telah mendidiknya, sehingga ia dapat menjadi seperti sekarang ini. Untuk itu, ia memiliki harapan yang besar terhadap guru, sebab jasa guru memiliki kekuatan yang luar biasa.


“Seorang guru sangat besar pengabdiannya dalam mendidik, sehingga saya dapat menjadi seperti sekarang ini (Bupati Banyumas). Harapan saya sangat besar kepada guru, sebab pada seorang guru memiliki kekuatan yang luar biasa,” terangnya.   


Seperti diketahui, Bupati Banyumas telah ikut mengawal, memperjuangkan dan mengkomunikasikan sehingga sejumlah 1967 guru WB dapat diangkat seluruhnya menjadi PPPK dan hikmahnya kebijakan ini diikuti oleh daerah lain di Indonesia.


(Musmuallim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar